Bahasa merupakan hal penting bagi kehidupan
manusia sebab dengan adanya mereka dapat berinteraksi dengan sesama. Bahasa bisa
berfungsi jika ada saling mengerti atau memahami satu dengan yang lain. Seseorang
bisa mengerti maksud orang lain saat berbahasa jika mendengarkan dengan baik
apa yang dikatakan orang lain. Bahasa Indonesia memiliki banyak ragam Bahasa,
yang diantaranya bisa dibedakan berdasarkan Media dan Situasi.
Berdasarkan Media, ragam bahasa dibagi menjadi
:
Ragam Lisan : Ragam bahasa lisan adalah bahan
yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar.
Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal.
Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara
atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Contoh :
Sudah saya baca buku itu.
Dia lagi sakit makanya tidak ikut bertanding.
Aku bingung karena pendirian dia suka berubah.
Ragam Tulisan : Ragam bahasa tulis adalah
bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan)
di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa
tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan,
dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh :
Saya sudah membaca buku itu.
Dia sedang sakit karena itu dia tidak ikut
bertanding.
Pendiriannya selalu berubah oleh sebab itu aku
jadi bingung.
Berdasarkan Situasi, ragam bahasa dibagi
menjadi :
Ragam Resmi : Ragam bahasa resmi adalah ragam
bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat
dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
Contoh :
Saya sudah membaca buku itu dengan baik.
Ibu merasa sedih karena ayah sakit.
Dea menemukan sebuah pensil di laci.
Ragam Tidak Resmi : Ragam bahasa tidak resmi
adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya
surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya
dalam percakapan sehari-hari.
Contoh :
Saya sudah baca buku itu dengan baik.
Nyokap ngerasa sedih karena bokap sakit.
Dea nemuin sebuah pensil di laci.
Ragam Akrab : Variasi bahasa ini digunakan oleh
penutur dan petutur yang memiliki hubungan sangat akrab dan dekat seperti
dengan anggota keluarga atau sahabat karib. Ragam ini ditandai dengan
penggunaann bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan artikulasi tidak
jelas. Pembicaraan ini terjadi antarpartisipan yang sudah saling mengerti dan
memiliki pengetahuan yang sama.
Dalam menganalisis ragam bahasa berdasarkan
tingkat keformalan ini sangat tergantung dengan situasional ujaran tersebut.
Situasional yang dimaksud ini berkaitan dengan siapa berbicara, bahasa apa yang
digunakan, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa. Jadi, sangat
mungkin dalam satu situasi terjadi pembicaraan dengan ragam yang berbeda
seperti di bawah ini.
Feizal dan Zakky adalah dua sahabat karib. Di
pojok kelas seusai kuliah keduanya tampak berbincang-bincang.
Feizal : Jadi, Cin? (jadi ikut futsal tidak?)
Zakky : Yoi, janji jadi koor (Jadi, karena saya
sudah janji mau menjadi koordinator)
Feizal : Jamnya? (Jam berapa futsalnya?)
Zakky : Tujuh malem, Cin (Jam tujuh malam)
Ragam Bahasa Konsultasi : Variasi ini lazim
digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, atau pembicaraan
yang berorientasi pada hasil atau produksi. Jadi, dapat dikatakan bahwa ragam ini
merupakan ragam yang paling operasional. Ragam ini tingkatannya berada antara
ragam formal dan ragam santai.
Contoh :
Rumah yang saya tawarkan ini adalah tipe yang
paling bagus, Bu.
Sebaiknya kita jalani saja rencana dari hasil
rapat minggu lalu.
Sumber :