Get me outta here!

Jumat, 28 Oktober 2016

Ragam - Ragam Bahasa

Bahasa merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sebab dengan adanya mereka dapat berinteraksi dengan sesama. Bahasa bisa berfungsi jika ada saling mengerti atau memahami satu dengan yang lain. Seseorang bisa mengerti maksud orang lain saat berbahasa jika mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan orang lain. Bahasa Indonesia memiliki banyak ragam Bahasa, yang diantaranya bisa dibedakan berdasarkan Media dan Situasi.

Berdasarkan Media, ragam bahasa dibagi menjadi :

Ragam Lisan : Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Contoh :
Sudah saya baca buku itu.
Dia lagi sakit makanya tidak ikut bertanding.
Aku bingung karena pendirian dia suka berubah.

Ragam Tulisan : Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Contoh :
Saya sudah membaca buku itu.
Dia sedang sakit karena itu dia tidak ikut bertanding.
Pendiriannya selalu berubah oleh sebab itu aku jadi bingung.

Berdasarkan Situasi, ragam bahasa dibagi menjadi :

Ragam Resmi : Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.

Contoh :
Saya sudah membaca buku itu dengan baik.
Ibu merasa sedih karena ayah sakit.
Dea menemukan sebuah pensil di laci.

Ragam Tidak Resmi : Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan, contohnya dalam percakapan sehari-hari.

Contoh :
Saya sudah baca buku itu dengan baik.
Nyokap ngerasa sedih karena bokap sakit.
Dea nemuin sebuah pensil di laci.

Ragam Akrab : Variasi bahasa ini digunakan oleh penutur dan petutur yang memiliki hubungan sangat akrab dan dekat seperti dengan anggota keluarga atau sahabat karib. Ragam ini ditandai dengan penggunaann bahasa yang tidak lengkap, pendek-pendek, dan artikulasi tidak jelas. Pembicaraan ini terjadi antarpartisipan yang sudah saling mengerti dan memiliki pengetahuan yang sama.

Dalam menganalisis ragam bahasa berdasarkan tingkat keformalan ini sangat tergantung dengan situasional ujaran tersebut. Situasional yang dimaksud ini berkaitan dengan siapa berbicara, bahasa apa yang digunakan, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa. Jadi, sangat mungkin dalam satu situasi terjadi pembicaraan dengan ragam yang berbeda seperti di bawah ini.

Feizal dan Zakky adalah dua sahabat karib. Di pojok kelas seusai kuliah keduanya tampak berbincang-bincang.
Feizal : Jadi, Cin? (jadi ikut futsal tidak?)
Zakky : Yoi, janji jadi koor (Jadi, karena saya sudah janji mau menjadi koordinator)
Feizal : Jamnya? (Jam berapa futsalnya?)
Zakky : Tujuh malem, Cin (Jam tujuh malam)

Ragam Bahasa Konsultasi : Variasi ini lazim digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. Jadi, dapat dikatakan bahwa ragam ini merupakan ragam yang paling operasional. Ragam ini tingkatannya berada antara ragam formal dan ragam santai.

Contoh :
Rumah yang saya tawarkan ini adalah tipe yang paling bagus, Bu.
Sebaiknya kita jalani saja rencana dari hasil rapat minggu lalu.



Sumber :