Get me outta here!

Kamis, 12 November 2015

SIAPKAH KOPERASI INDONESIA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Globalisasi berasal dari kata global yang berarti universal atau umum. Bukan hanya perkembangan teknologi informasi ataupun dalam dunia kerja saja yang memasuki era globalisasi, tetapi koperasi pun sudah dituntut untuk beradaptasi dengan era globalisasi ini. Pada tulisan kali ini saya akan membahas apakah koperasi sudah siap dalam menghadapi era globalisasi pada saat ini dengan analisa SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Tak dapat kita pungkiri bahwa masyarakat secara keseluruhan telah merasakan perekonomian globalisasi melalui perdagangan bebas. Berbagai kesepakatan, jalinan kerjasama, perjanjian multilateral, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan. Bagi Indonesia, jelaslah bahwa implikasi dari perdagangan bebas ini adalah pentingnya upaya untuk membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat. Hal ini menjadi sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia harus berkompetisi secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri/pasar internasional.

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam perumusan strategi SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Dalam manajemen koperasi, perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk pelaksanaan koperasi pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.

1.      STRENGHT (KEKUATAN)

Dengan mengetahui kekuatan, koperasi dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam perekonomian di Indonesia dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. Dibawah ini merupakan kekuatan apa saja yang dimiliki oleh koperasi Indonesia :

·         Anggaran pembangunan yang cukup memadai
·      Komitmen Pimpinan Kementrian Koperasi untuk menegakkan birokrasi yang efisien dan efektif serta akuntabel
·      Dukungan politik dari masyarakat, pemerintah daerah dan lembaga legislatif (kebijakan pro koperasi)

2.      WEAKNESS (KELEMAHAN)

Dengan mengetahui unsur kelemahan apa saja yang terdapat pada koperasi Indonesia, kita dapat mencari kendala utama untuk mensinergikan potensi dan sumber daya untuk pemberdayaan koperasi secara tepat.
Salah satu yang harus dilakukan koperasi untuk bisa memang dalam persaingan adalah menciptakan efisiensi biaya. Tetapi ini juga bisa ditiru / dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain (non-koperasi). Jadi, ini bukan suatu keunggulan kompetitif yang sebenarnya dari koperasi. Menurutnya satu-satunya keunggulan kompetitif sebenarnya dari koperasi adalah hubungannya dengan anggota. Dibawah ini adalah kelemahan apa saja yang dimiliki oleh koperasi Indonesia :


·     Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang yang persebarannya kurang merata dan kurang memadai
·     Perspektif pimpinan instansi pemerintah dan dunia usaha bahwa pemberdayaan koperasi semata-mata urusan Kementrian Koperasi

3.      OPPORTUNITY (PELUANG)

Kita harus menegaskan bahwa koperasi-koperasi perlu memahami apa yang bisa membuat mereka menjadi unggul di pasar yang mengalami perubahan yang semakin cepat akibat banyak faktor multi termasuk kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih murah, ringan, baik kualitasnya, tahan lama, dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar. Dibawah ini adalah peluang apa saja yang dimiliki oleh koperasi Indonesia :

·       Pulihnya perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan pertumbuhan ekonomi selama tahun mendatang
·      Otonomi daerah yang lebih baik ditambah dengan perimbangan keuangan yang lebih adil serta kedekatan pemda dengan permasalah pelaku ekonomi di wilayahnya
·      Ketersediaan tenaga kerja yang mutunya makin meningkat serta sumber daya alam yang beraneka ragam
·         Kemauan politik yang kuat dari pemerintah ditambang dengan komitmen membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan
·         Tuntutan masyarakat untuk pembangunan yang makin berkeadilan dan transparan

4.      THREATS (ANCAMAN)

Kita harus mengetahui hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan,  meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional. Dibawah ini adalah ancaman/kesulitan yang harus dihadapi oleh koperasi Indonesia :
·       Bertambahnya pelaku pasar multinasional yang sangat inovatif dan mampu menyajikan produk dan layanan yang lebih baik
·         Penegakan hukum yang belum efektif
·         Rendahnya kualitas SDM, Produktivitas ditambah dengan daya saing koperasi
·         Mekanisme pasar yang berkeadilan belum efektif berfungsi
·         Keterbatasan keuangan negara untuk menstimulan pembangunan ekonomi
·   Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah untuk mendukung pemberdayaan koperasi
·         Belum lengkapnya lembaga pemberdayaan koperasi
·         Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi
· Rendahnya tingkat kepedulian, kemampuan, dan kualitas pembina dalam memberdayakan koperasi


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://manado.tribunnews.com/2011/11/25/penerapan-strategi-swot-pada-koperasi?page=4
http://www.slideshare.net/YucaSiahaan/analisis-swot-koperasi

0 komentar:

Posting Komentar