Get me outta here!

Sabtu, 02 Januari 2016

Ekonomi Makro dan Permasalahannya

Ekonomi makro adalah suatu ilmu ekonomi yang mempelajari variable-variabel ekonomi pada suatu Negara secara menyeluruh, variable tersebut diantaranya seperti tingkat pendapatan nasional, jumlah uang yang beredar, kesempatan kerja, laju dari inflasi, pertumbuhan ekonomi nasional, investasi nasional dan lain-lain. Dengan demikian ilmu ekonomi makro menganalisis mengenai keseluruhan kegiatan dari perekonomian yang sifatnya global dan tidak memperhatikan kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh unit-unit perekonomian kecil. Tujuan dari ilmu ekonomi makro yaitu untuk dapat memahami peristiwa-peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi pada suatu negara. Itulah definisi mengenai ekonomi makro. Baca juga tentang: Pengertian ekonomi mikro dan contohnya.

Image result for ekonomi makro

Adapun hal-hal yang dianalisis dalam ekonomi makro diantaranya sebagi berikut ini:

1. Penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara

Maksud dari teori ini ekonomi makro menganalisis mengenai seberapa jauh atau sampai mana suatu perekonomian dapat menghasilkan produk atau jasa. Tingkat dari kegiatan ini ditentukan oleh pengeluaran secara menyeluruh dalam perekonomian, yang diantaranya meliputi:

  • Pengeluaran dari rumah tangga (konsumsi rumah tangga).
  • Pengeluaran pemerintah.
  • Pengeluaran perusahaan atau investasi.
  • Dan ekport maupun inport.
  • Dalam analisis ekonomi makro memperhatikan perubahan dari harga-harga dan pengaruh jumlah uang yang beredar terhadap pengeluaran keseluruhan atau agregat.


2. Pengeluaran Agregat (menyeluruh)

Permasalahan dapat timbul jika pengeluaran agregat tidak bisa mencapai tingkat yang ideal, idealnya pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat yang dibutuhkan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa menimbulkan inflasi, meski dalam praktiknya tujuan ini cukup sulit untuk dicapai.

3. Mengatasi pengangguran dan inflasi

Dalam hal ini perekonomian tidak akan bisa secara otomatis mengatasi permasalahan pengangguran dan inflasi. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan tindakan dari pemerintah, yaitu dengan melalui serangkaian kebijakan, berupa kebijakan moneter dan kebijakan fisikal. Yang dimaksud dengan kebijakan moneter yaitu langkah dari pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang yang beredar atau money supply dalam perekonomian. Dan yang dimaksud dengan kebijakan fisikal yaitu langkah dari pemerintah dalam menubah struktur dan jumlah pajak serta pengeluarannya dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.

Berikut ini permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi makro

Adapun permasalahan yang mendasar pada ekonomi makro diantaranya sebagai berikut ini:

  • Masalah inflasi.
  • Masalah pertumbuhan ekonomi.
  • Masalah kemskinan maupun pemerataan.
  • Masalah krisis nilai tukar.
  • Masalah hutang-hutang luar negeri.
  • Masalah perbankan dan kredit macet.
  • Masalah pengangguran, dll.
  • Bentuk-bentuk kebijakan dalam ekonomi makro


1. Kebijakan fiskal.

Kebijakan fisikal yaitu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk membuat perubahan dalam hal pendapatan dan pengeluaran Negara dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran keseluruhan (agregat) didalam perekonomian ataupun untuk mempengaruhi jalannya perekonomian Negara.

2. Kebijakan moneter.

Yang dimaksud dengan kebijakan moneter yaitu suatu kebijakan pemerintah mengenai perilaku Bank sentral dalam penawaran dan pengaturan uang yang beredar pada suatu Negara. Dengan maksud atau tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran keseluruhan (agregat). Itulah yang dimaksud dengan kebijakan moneter.

3. Kebijakan segi penawaran.

Kebijakan ini memiliki tujuan untuk dapat mempertinggi efesiensi kegiatan perusahaan, sehingga bisa menawarkan produknya dengan harga yang cukup murah dan dengan kualitas yang lebih baik. Itulah yang dimaksud dengan kebijakan penawaran.

Dan inilah tujuan dari kebijakan ekonomi makro

Tujuan dari kebijikan ekonomi makro diantaranya sebagai berikut ini:

  • Tingkat dari pendapatan nasional dapat meninggkat.
  • Untuk meningkatkan kapasitas produksi.
  • Keadaan dari perekonomian yang stabil.
  • Tingkat dari kesempatan kerja dapat meningkat.
  • Supaya distribusi dari pendapatan lebih merata.
  • Neraca pembayaran Internasional atau luar negri yang seimbang.
  • Supaya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
  • Tingkat dari inflasi yang sangat rendah, dll.

0 komentar:

Posting Komentar